BIOGRAFI SYIAH KUALA

MENGENAL SOSOK SYEKH ABDUR RAUF SINGKILI LEBIH DEKAT

 Syekh Abdur Rauf Singkili, seorang sufi besar asal Aceh yang pertama sekali membawa dan mengembangkan tarekat Syatariyyah di Nusantara. Ia adalah seorang ulama, penyair, budayawan, ulama besar, pengarang tafsir, ahli hukum, cendikiawan muslim dan seorang Sufi Melayu dari Fansur, Singkel, di wilayah pantai barat-laut Aceh.

Syekh Abdur Rauf Singkili memiliki nama lengkap Abdur Rauf bin Ali al-Jawi al-Fansuri as-Singkili. Ia memiliki pengaruh yang besar dalam penyebaran agama Islam di Sumatera dan Nusantara pada umumnya. Sebutan gelarnya yang juga terkenal yaitu Teungku Syiah Kuala, yang dalam bahasa Aceh artinya Syekh Ulama di Kuala.

 1

Syekh Abdur Rauf Singkili

Syekh Abdur Rauf Singkili lahir pada tahun 1615 di Kecamatan Singkil dan meninggal dunia pada tahun 1693 di kecamatan Syiah kuala, dengan usia 73 tahun. Ia dimakamkan di samping masjid yang dibangunnya di Kuala Aceh, desa Deyah Raya Kecamatan Kuala, sekitar 15 Km dari Banda Aceh. Hingga kini makamnya ditempatkan sebagai ziarah bagi berbagai kalangan masyarakat, baik dari Aceh maupun di luar Aceh. Berkat kemasyhurannya nama Abdur Rauf Singkili diabadikan menjadi nama di perguruan tinggi Aceh yaitu Universitas Syaih Kuala.

2

Makam Syekh Abdur Rauf Singkili

Syekh Abdur Rauf Singkili adalah seorang Melayu dari Fansur, singkel di wilayah pantai barat Laut Aceh. Ayahnya adalah orang Arab yang bernama Syekh Ali Fansuri Yaitu Seorang Arab (Persia) yang datang ke Samudera Pasai pada akhir abad ke 13 yang kemudian menetap di Fansur (Barus) sebuah kota pelabuhan tua di pantai Barat Sumatera.

Pendidikan Syekh Abdur Rauf Singkili di masa kecil ditangani oleh ayahnya, seorang alim yang mendirikan madrasah dengan murid-murid berasal dari berbagai tempat di Kesultanan Aceh. Ia lantas pergi ke Banda Aceh untuk berguru kepada Syam ad-Din as-Samartrani. Pada tahun 1052/1642, ia mengembara ke Tanah Haram untuk menambah pengetahuan agama sekaligus menunaikan ibadah haji.

Dalam perjalanannya, Syekh Abdur Rauf Singkili singgah di beberapa tempat. Mulai dari Doha, Qatar, ia belajar kepada Abd al-Qadir al-Mawrir. Lalu ke Baitul Faqih, Yaman, berguru kepada ulama dari keluarga Jam’an seperti Ibrahim bin Muhammad bin Jam’an, Ibrahim bin Abdullah bin Jam’an, Qadi Ishaq bin Abdullah bin Jam’an.

Setelah dari Baitul Faqih, Syekh Abdur Rauf Singkili ke Jeddah dan berguru kepada Abd al-Qadir al-Barkhali. Kemudian ia ke Mekkah dan belajar kepada Badr ad-Din al-Lahuri dan Abdullah al-Lahuri. Terakhir ke Madinah, berguru kepada Ahmad al-Qusyasyi dan Ibrahim al-Kurani.

Dalam pengembaraan ini, Syekh Abdur Rauf Singkili memakan waktu kurang lebih selama 19 tahun. Dalam rentang waktu tersebut, ia belajar agama kepada tak kurang dari 19 guru, 27 ulama masyhur, dan 15 tokoh mistik kenamaan. Dari sejumlah gurunya, tampaknya yang paling berpengaruh adalah Ahmad al-Qusyasyi dan Ibrahim al-Kurani.

Pada sekitar tahun 1584/1661 Syekh Abdur Rauf Singkili kembali ke Aceh. Dalam waktu singkat kharismanya menguat dan mampu memagut simpati Sultanah Safiyyatuddin yang memerintah Kesultanan Aceh ketika itu, tahun 1645-1675. Syekh Abdur Rauf Singkili kemudian diangkat sebagai Qâdi Mâlik al-‘Âdil atau mufti yang betanggung jawab atas masalah-masalah keagamaan hingga pada tahun 1693, ia wafat.

Syekh Abdur Rauf Singkili telah melahirkan karya-karya sastra yang merupakan kekayaan intelektual muslim Indonesia yang sangat berharga. Karya-karyanya yang berbentuk suluk dari karya pemikir ulama Islam terdahulu sampai saat ini.

Syekh Abdur Rauf Singkili memiliki sekitar 36 karya tertulis yang terdiri dari 1 kitab tafsir, 2 kitab hadits, 10 kitab fiqih dan 23 kitab tasawuf. Adapun kitab-kitab karya Syekh Abdur Rauf Singkili adalah sebagai berikut:

1. Karya Syekh Abdur Rauf Singkili di bidang Fiqih :

  1. Mir’ah al-Tullab fi Tashil Ma’rifah al-Ahkam al-Syar’iyyah al-Malik al-Wahab (Cermin Penuntut Ilmu untuk Memudahkan Mengetahui Hukum-Hukum Syara’ Tuhan, Bahasa melayu).
  2. Bayan al-Arkan (Penjelasan Rukun-Rukun, Bahasa Melayu).
  3. Bidayah al-Balighah (Permulaan Yang Sempurna, Bahasa Melayu).
  4. Majmu’ al-Masa’il (Kumpulan Masalah, Bahasa Melayu).
  5. Fatihah Syekh Abdul Rauf (Metode Bacaan Fatihah Syekh Abdul Rauf,Bahasa Melayu).
  6. Tanbih al-Milfi Tahqiq Kalam an-Nawafil (Peringatan Bagi Orang Yang Mentahqiqkan Kalam Sholat Sunnah, Bahasa Melayu).
  7. Sebuah Uraian Mengenai Sholat (Bahasa Melayu).
  8. Wasyiyyah (Tentang Wasiat-Wasiat Abdul Rauf Kepada Murid-Muridnya, Bahasa Melayu).
  9. Doa Yang Diajukan oleh Syekh Abdul Rauf Kuala Aceh (Bahasa Melayu).
  10. Sakaratul Maut (Tentang Hal-Hal Yang Dialami Oleh Manusia Menjelang Ajalnya, Bahasa Melayu).

2. Karya-karya Syekh Abdur Rauf Singkili di Bidang Tasawuf 

  1. Tanbih al-Masyi al-Mansub ila Thariq al-Qusyasyi (Pedoman Bagi Orang-Orang Yang Menempuh Tarekat al-Qusyasyi, Bahasa Arab).
  2. Umdah al-Muhtajin ila Suluk Maslak al-Mufarridin (Pijakan Bagi Orang-Orang Yang Menempuhkan Jalan Tasawuf, Bahasa Melayu).
  3. Sullam al-Mustafiddin (Tangga Setiap Orang Yang Mencari Faidah, Bahasa Melayu).
  4. Piagam Tentang Zikir (Bahasa Melayu).
  5. Kifayah al-Muhtajin ila Nasyrab al-Muwahiddin al-Qailin bi Wahdah al-Wujud (Bekal Bagi Orang Yang Membutuhkan Minuman Ahli Tauhid Penganut Wahdatul Wujud, Bahasa Melayu).
  6. Bayan Aghmad al-Masa’il wa al-Shifat al-Wajibah li Rabb al-Ard wa al-Samawat (Penjelasan Tentang Masalah-Masalah Tersembunyi dan sifat-sifat Wajib bagi Tuhan Penguasa Langit dan Bumi, Bahasa Melayu).
  7. Bayan Tajalli (Penjelasan Tajallu, Bahasa Melayu).
  8. Daqa’iq al-Huruf (Kedalaman Makna Huruf, Bahasa Melayu).
  9. Risalah Adab Murid Akan Syekh (Bahasa Arab dan Melayu).
  10. Munyah al-I’tiqad (Cita-cita Keyakinan, Bahasa Melayu).
  11. Bayan al-Itlaq (Penjelasan Makna Istilah Itlaq, Bahasa Melayu).
  12. Risalah ‘Ayan Tasabitah (Penjelasan Tentang ‘Ayan Tsabitah, Bahasa Melayu).
  13. Risalah Jalan Ma’rifatullah (Karangan Tentang Jalan Menuju Ma’rifah Kepada Allah, Bahasa Melayu).
  14. Risalah Mukhtasarah fi Bayan Syurut al-Syekh wa al-Murid (Karangan Ringkas Tentang Syarat-Syarat Guru dan Murid, Bahasa Arab dan Melayu).
  15. Faedah Yang Tersebut di Dalamnya Kaifayah Mengucap Zikir Laa Ilaha Illa Allah (Bahasa Melayu).
  16. Syair Ma’rifah (Bahasa Melayu).
  17. Otak Ilmu Tasawuf (Bahasa Melayu).
  18. ‘Umdah al-Anshab (Pohon Segala Nashab, Bahasa Melayu).
  19. Idah al-Bayan fi Tahqiq Masa’il al-Adyan (Penjelasan Dalam Menyatakan Masalah-Masalah Agama, Bahasa Melayu).
  20. Ta’yid al-Bayan Hasyiyah Ida al-Bayan (Penegasan Penjelasan: Catatan Atas Kitab Idah al-Bayan, Bahasa Melayu).
  21. Lubb al-Kasyf Wa al-Bayan li Ma Yaruhu al-Muhtadar bi al-Iyan (Hakikat Penyingkapan dan Penjelasan atas apa Yang Dilihat Secara Terang-terangan, Bahasa Melayu).
  22. Risalah Simpan (Membahas Aspek-Aspek Sholat Yang Secara Mistis, Bahasa Melayu).
  23. Syatariyyah (Tentang Ajaran dan Tata Cara Zikir Tarekat Syatariyyah, Bahasa Melayu).

3. Karya-karya Syekh Abdur Rauf Singkili di Bidang Tafsir al-Qur’an :

Karya Syekh Abdur Rauf Singkili dalam bidang tafsir al-Quran berjumlah satu kitab tafsir, yaitu: Turjuman al-Mustafid bi al-Jawy, yang merupakan tafsir pertama di dunia Islam dalam bahasa Melayu.

4. Karya-karya Syekh Abdur Rauf Singkili di Bidang Hadits :

  1. Syarh Latif Arbin Haditsan li al-Imam an-Nawawiyy (Penjelasan Terperinci atas Kitab Empat Puluh Karangan Imam an-Nawawi, Bahasa Melayu).
  2. Al-Mawiz al-Badiah (Petuah-petuah Berharga, Bahasa Melayu).

 

Layanan Online

Akses Layanan Online Unsyiah